TRANSMISI DATA
A.
Konsep dan Terminologi
Transmisi data terjadi di antara transmiter dan
receiver melalui beberapa media transmisi. Media transmisi dapat
diklasifikasikan sebagai terpadu atau tak terpadu. Pada kedua hal itu, komunikasi
berada dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Dengan media terpadu (guided
media), gelombang dikendalikan sepanjang jalur fisik, contoh-contoh guided
media adalah twister pair, kabel koaksial, serta serat optic. Media tak terpadu
(unguided media), juga disebut nirkabel, menyediakan alat untuk mentransmisikan
gelombang elektromagnetik, tetapi tidak mengendalikannya, contohnya adalah
perambatan (propagation) melalui udara, dan air laut. Istilah link langsung
(direct link) digunakan untuk menunjukkan jalur transmisi antara dua perangkat
di mana sinyal dirambatkan secara langsung dari transmitter menuju receiver
tanpa melalui peralatan perantara, berbeda dengan amplifier atau repeater yang
digunakan untuk meningkatkan kekuatan sinyal. Perhatikan bahwa hal ini dapa
diterapkan untuk media terpadu dan tak terpadu.
Media transmisi terpadu adalah titik-ke-titik (point-to-point) jika ia menyediakan link langsung di antara dua perangkat dan membagi media yang sama. Pada konfigurasi multititik (multipoint) terpadu, lebih dari dua perangkat membagi media yang sama.
Sebuah transmisi dapat berupa simplex (simplek), half duplex (dupleks setengah), atau full duplex (duplek penuh). Pada transmisi simplex, sinyal-sinyal ditransmisikan hanya dalam satu arah, satu stasiun sebagai transmitter dan yang lainnya sebagai receiver. Pada operasi half-duplex, kedua stasiun dapat mentrasmisikan, tetapi hanya satu stasiun pada saat yang sama. Pada operasi full-duplex, kedua stasiun dapat mentrasmisikan secara bersamaan. Pada kasus berikutnya, media media membawa sinyal pada kedua arah pada saat yang sama. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Kita mencatat bahwa definisi-definisi yang diberikan merupakan yang paling umum digunakan di Amerika Serikat. (definisi ANSI). Dalam definisi lainnya (definisi ITU-T), istilah simplex digunakan untuk menafsirkan half duplex yang didefinisikan sebelumnya, dan istilah duplex digunakan untuk menafsirkan pada full duplex yang baru saja dijelaskan. Frekuensi, Spektrum , dan Bandwidth. Sebuah sinyal digerakkan oleh sebuah transmitter dan ditransmisikan melalui sebuah media. Sinyal merupakan fungsi dari waktu, tetapi sinyal juga dapat dinyatakan sebagai fungsi dari frekuensi; oleh karena itu,sinyal terdiri dari komponen-komponen frekunsi yang berbeda. Pandangan domain frekuensi (frequency domain) dari suatu sinyal lebih penting bagi pemahaman mengenai transmisi data dibandingkan denganvpandangan domain waktu (time domain). Konsep-konsep Domain Waktu jika dipandang sebagai fungsi waktu,sebuah sinyal elektromagnetik dapat berupa analog dan digital. Sinyal analog adalah sinyal yang intensitasnya berubah-ubah dalam bentuk halus sepanjang waktu. Dengan kata lain, tidak ada snyal yang terputus atau dikontiniu. Sinyal digital adalah sinyal yang intensitasnya mempertahankan level yang konstan selama beberapa periode waktu dan dengan tiba-tiba berubah ke level konstan lainnya. Sinyal kontiniu dapat menggambarkan percakapan, dan sinyal diskrit dapat menggambarkan biner 1 dan 0. Jenis sinyal semacam itu yang paling sederhana adalah sinyal periodik, di mana pola sinyal yang sama berulang sepanjang waktu. Sinyal kontiniu periodik (gelombang sinus) dan sinyal diskrit periodic (gelombang persegi). Secara matematis, sebuah sinyal s(t) didefinisikan periodik jika dan hanya jika
S(t + T) = s(t) -∞< t < + ∞
Dimana T konstanta adalah periode sinyal (T merupakan nilai terkecil yang memenuhi persamaan tersebut). Jika sebaliknya, maka sinyal tersebut tidak periodik (aperiodic).
Gelombang sinus adalah sinyal periodik dasar. Sebuah gelombang sinus umunya dapat digambarkan dengan tiga parameter: amplitudo tertinggi (A), frekuensi (f), dan fase (Ф). Amplitudo tertinggi adalah nilai atau kekuatan sinyal tertinggi sepanjang waktu; biasanya nilai ini diukur dalam ukuran volt. Frekuensi adalah kecepatan [dalam putaran per detik, atau Hertz (Hz)] di mana sinyal berulang-ulang. Parameter yang ekuivalen adalah periode (T) suatu sinyal, merupakan jumlah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu pengulanan; jadi, T = 1/f. fase adalah ukuran posisi relative dalam satu waktu di dalam satu periode sinyal. Lebih formalnya, untuk suatu sinyal periodic f(t), fase merupakan sebagian kecil t/T dari periode T dimana t memiliki hubungan yang relative kuat dengan asal. Asal biasanya diambil dari bagian sebelumnya melalui titik 0 dari arah negative kea rah positif. Sebuah fungsi dengan bentuk persamaan sebelumnya dikenal dengan sinusoid.
Media transmisi terpadu adalah titik-ke-titik (point-to-point) jika ia menyediakan link langsung di antara dua perangkat dan membagi media yang sama. Pada konfigurasi multititik (multipoint) terpadu, lebih dari dua perangkat membagi media yang sama.
Sebuah transmisi dapat berupa simplex (simplek), half duplex (dupleks setengah), atau full duplex (duplek penuh). Pada transmisi simplex, sinyal-sinyal ditransmisikan hanya dalam satu arah, satu stasiun sebagai transmitter dan yang lainnya sebagai receiver. Pada operasi half-duplex, kedua stasiun dapat mentrasmisikan, tetapi hanya satu stasiun pada saat yang sama. Pada operasi full-duplex, kedua stasiun dapat mentrasmisikan secara bersamaan. Pada kasus berikutnya, media media membawa sinyal pada kedua arah pada saat yang sama. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Kita mencatat bahwa definisi-definisi yang diberikan merupakan yang paling umum digunakan di Amerika Serikat. (definisi ANSI). Dalam definisi lainnya (definisi ITU-T), istilah simplex digunakan untuk menafsirkan half duplex yang didefinisikan sebelumnya, dan istilah duplex digunakan untuk menafsirkan pada full duplex yang baru saja dijelaskan. Frekuensi, Spektrum , dan Bandwidth. Sebuah sinyal digerakkan oleh sebuah transmitter dan ditransmisikan melalui sebuah media. Sinyal merupakan fungsi dari waktu, tetapi sinyal juga dapat dinyatakan sebagai fungsi dari frekuensi; oleh karena itu,sinyal terdiri dari komponen-komponen frekunsi yang berbeda. Pandangan domain frekuensi (frequency domain) dari suatu sinyal lebih penting bagi pemahaman mengenai transmisi data dibandingkan denganvpandangan domain waktu (time domain). Konsep-konsep Domain Waktu jika dipandang sebagai fungsi waktu,sebuah sinyal elektromagnetik dapat berupa analog dan digital. Sinyal analog adalah sinyal yang intensitasnya berubah-ubah dalam bentuk halus sepanjang waktu. Dengan kata lain, tidak ada snyal yang terputus atau dikontiniu. Sinyal digital adalah sinyal yang intensitasnya mempertahankan level yang konstan selama beberapa periode waktu dan dengan tiba-tiba berubah ke level konstan lainnya. Sinyal kontiniu dapat menggambarkan percakapan, dan sinyal diskrit dapat menggambarkan biner 1 dan 0. Jenis sinyal semacam itu yang paling sederhana adalah sinyal periodik, di mana pola sinyal yang sama berulang sepanjang waktu. Sinyal kontiniu periodik (gelombang sinus) dan sinyal diskrit periodic (gelombang persegi). Secara matematis, sebuah sinyal s(t) didefinisikan periodik jika dan hanya jika
S(t + T) = s(t) -∞< t < + ∞
Dimana T konstanta adalah periode sinyal (T merupakan nilai terkecil yang memenuhi persamaan tersebut). Jika sebaliknya, maka sinyal tersebut tidak periodik (aperiodic).
Gelombang sinus adalah sinyal periodik dasar. Sebuah gelombang sinus umunya dapat digambarkan dengan tiga parameter: amplitudo tertinggi (A), frekuensi (f), dan fase (Ф). Amplitudo tertinggi adalah nilai atau kekuatan sinyal tertinggi sepanjang waktu; biasanya nilai ini diukur dalam ukuran volt. Frekuensi adalah kecepatan [dalam putaran per detik, atau Hertz (Hz)] di mana sinyal berulang-ulang. Parameter yang ekuivalen adalah periode (T) suatu sinyal, merupakan jumlah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu pengulanan; jadi, T = 1/f. fase adalah ukuran posisi relative dalam satu waktu di dalam satu periode sinyal. Lebih formalnya, untuk suatu sinyal periodic f(t), fase merupakan sebagian kecil t/T dari periode T dimana t memiliki hubungan yang relative kuat dengan asal. Asal biasanya diambil dari bagian sebelumnya melalui titik 0 dari arah negative kea rah positif. Sebuah fungsi dengan bentuk persamaan sebelumnya dikenal dengan sinusoid.
B.
Transmisi data digital dan analog
Secara kasar, istilah analog dan digital disamakan
dengan kontiniu dan diskrit, secara berurutan. Dua istilah ini sering digunakan
secara berkala dalam komunikasi data, sedikitnya dalam tiga konteks: data,
pensinyalan dan transmisi.
Secara singkat, kita mendefinisikan data sebagai entitas yang menyampaikan arti, atau informasi. Sinyal adalah representasi data elektrik atau elektromagnetik. Pensinyalan adalah perambatan sinyal secara fisik melalui suatu media yang sesuai. Transmisi adalah komunikasi data melalui perambatan dan pemrosesan sinyal. Apa yang terjadi selanjutnya, kita berusaha untuk memperjelas konsep-konsep teoretes dengan membahas istilah analog dan digital seperti yang diterapkan terhadap data, sinyal, dan transmisi.
Secara singkat, kita mendefinisikan data sebagai entitas yang menyampaikan arti, atau informasi. Sinyal adalah representasi data elektrik atau elektromagnetik. Pensinyalan adalah perambatan sinyal secara fisik melalui suatu media yang sesuai. Transmisi adalah komunikasi data melalui perambatan dan pemrosesan sinyal. Apa yang terjadi selanjutnya, kita berusaha untuk memperjelas konsep-konsep teoretes dengan membahas istilah analog dan digital seperti yang diterapkan terhadap data, sinyal, dan transmisi.
1. Data
Analog dan Digital
Konsep-konsep data analog dan digital
cukup sederhana. Data analog menerima nilai yang kontiniu pada beberapa
interval. Sebagai contoh, suara dan video mengubah pola-pola intensitas secara
kontniu. Sebagian besar data yang dikumpulkan oleh sensor, seperti suhu tan
tekanan, dinilai secara kontiniu. Data digital menerima nilai-nilai diskri;
contohnya, teks dan bilangan bulat. Contoh yang paling umum dari data analog
adalah audio, yang dalam bentuk gelombang suara akustik, dapat dirasakan
manusia secara langsung. Contoh umum lainnya mengenai data analog adalah video.
Disini , lebih mudah untuk mengarakteristikkan data dipandang dari segi layar
TV (tujuan) dibandingkan dengan tampilan asli (sumber) yang direkam oleh kamera
TV. Untuk memproduksi suatu gambar pada layar, sebuah sinar elektron memindai
(scan) sepanjang permukaan layar dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
Untuk televise hitam-putih, jumlah iluminasi yang dihasilkan (dalam skala hitam
ke putih) di titik manapun proposional terhadap intensitasyang dihasilkan
(dalam skala hitam ke putih) di titik manapun proposional terhadap intensitas
sinar ketika melewati titik tersebut. Jadi, dalam waktu tertentu sinar yang
menerima nilai intensitas analog untuk menghasilkan kecerahan (brightness) yang
diinginkan pada titik tersebut di atas layar. Lebih jauh lagi, ketika sinar
memindai, nilai-nilai analog berubah. Oleh karena itu, gambar video dapat
dianggap sebagai sinyal analog bergantung pada waktu. Untuk mencapai resolusi
yang memuaskan, sinar memproduksi sejumlah 483 garis horizontal dengan kecepatan
30 layer penuh per detik.
Contoh umum dari data digital adalah
teks dan string karakter. Data tekstual merupakan data yang paling nyaman untuk
manusia, tetapi mereka, yang dalam bentuk karakter, tidak mudah untuk disimpan
atau ditransmisikan oleh pengelola data dan system komunikasi. System seperti
itu didesain untuk data biner. Jadi, sejumlah kode telah direncanakan
sehinggakarakter dapat diwakili oleh sederetan bit. Mungkin awalnya contoh
paling umum untuk hal ini adalah kode Morse. Saat ini, kode teks yang paling
umum digunakan adalah International Reference Alphabet (IRA). Setiap karakter
dalam kode ini diakili oleh pola 7-bit yang unik; sehingga 128 karakter yang
berbeda dapat diwakili. Jumlah yang jauh lebih besar dari yang dibutuhkan, dan
beberapa pola mewakili karakter kontrol yang terlihat. Karakter yang dikodekan
dengan IRA hampir selalu disimpan dan ditransmisikan menggunakan 8-bit per
karakter. Bit kedelapan adala bit paritas yang digunakan untuk deteksi kesalahan.
Bit ini diatur sedemikian rupa hingga jumlah biner 1 dalam setiap oktet, selalu
ganjil (paritas ganjil) atau selalu genap (paritas genap). Jadi suatu transmisi
kesalahan yang dapat mengubah suatu bit tunggal, atau punjumlah bit yang
ganjil, akan terdekteksi.
2. Sinyal-sinyal
Analog dan Digital
Dalam sistem komunikasi, data disebarkan
dari satu titik ke titik yang lain melalui sebuah sinyal elektromagnetik.
Sinyal Analog adalah gelombang elektromagnetik yang senantiasa bervariasi yang
mungkin disebarkan melalui berbagai macam media, bergantung pada spektrum;
contohnya media kabel seperti twisted pair dan kabel koaksial; kabel serat
optik, dan media media terpadu, seperti atmosfer dan perambatan ruang. Sinyal
digital adalah suatu rangkaian pulsa tegangan yang mungkin ditransmisikan
melalui media kabel, contohnya tingkat tegangan positif konstan mungkin
mewakili biner 0 dan tingkat tegangan negative konstan mungkin mewakili biner
1.
Keuntungan utama dari pensinyalan
digital adalah lebih murah dibandingkan pensinyalan analog dan tidak terlalu
rentan terdapat gangguan noise. Kerugian utama adalah sinyal digital mengalami
atenuasi lebih banyak dibandingkan sinyal analog. Oleh karena adanya atenuasi,
atau pengurangan dari kekuatan sinyal pada frekuensi-frekuensi yang lebih
tinggi, pulsa-pulsa tersebut membulat dan menjadi lebih kecil. Seharusnya sudah
jelas bahwa atenuasi ini dapat segera dapat mengarahkan pada hilangnya
informasi yang ada pada sinyal yang disebarkan.
Contoh yang paling dikenal dari informasi analog adalah audio, atau akustik, informasi dalam bentuk gelombang suara, dapat ditangkap secara langsung oleh manusia. Tentu saja, satu bentuk dari informasi akustik adalah percakapan manusia. Bentuk informasi ini mudah dikonversi dalam bentuk sinyal elektromagnetik untuk transmisi. Intinya, semua frekuensi suara, yang amplitudonya dihitung dalam ukuran kekerasan, dikonversi dalam bentuk frekuensi elektromagnetik, yang amplitutonya diukur dalam volt.
Contoh yang paling dikenal dari informasi analog adalah audio, atau akustik, informasi dalam bentuk gelombang suara, dapat ditangkap secara langsung oleh manusia. Tentu saja, satu bentuk dari informasi akustik adalah percakapan manusia. Bentuk informasi ini mudah dikonversi dalam bentuk sinyal elektromagnetik untuk transmisi. Intinya, semua frekuensi suara, yang amplitudonya dihitung dalam ukuran kekerasan, dikonversi dalam bentuk frekuensi elektromagnetik, yang amplitutonya diukur dalam volt.
C. Jenis-jenis
media transmisi
Media transmisi merupakan media yang digunakan untuk mengirimkan informasi
atau data dari suatu tempat ke tempat yang lain. Media yang dimaksud adalah
media jaringan komputer. Pengiriman data dilakukan dengan mengubah data menjadi
kode atau sinyal dan ketika sampai di tempat tujuan sinyal tersebut diubah
kembali menjadi data seperti semula. Ada beberapa jenis media transmisi yang
telah ada di dunia. Berikut penjelasan macam-macam media transmisi.
1. Guided
transmissin media
Guided
transmission media merupakan sistem transmisi jaringan yang menggunakan sistem
kabel.
Ø Twisted pair
cable
Merupakan transmisi yang terdiri
dari 2 buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan mengurangi interferensi
elektromaknetik dari luar.
Terdapat 2 macam twisted pair cable
Terdapat 2 macam twisted pair cable
a) Kabel STP.
Berisi dua pasang kabel yang dipilin tiap pasangan. Lebih rentan terhadap
gangguan. Kekurangannya pada biaya yang mahal dan kesulitan saat instalansi.
Jarak jangkauan hanya 100m.
b) Kabel UTP.
Lebih banyak digunakan karena biaya lebih murah dan mudah dalam
penginstalasian. Kekurangannya lebih rentan terhadap gelombang elektromaknetik.
Jarak jangkauan hanya 100 m
Ø Coaxial
cable
Merupakan jenis kabel yang banyak
digunakan untuk mentransmisi sinyal frekuensi tinggi 300Hz keatas.
Contohnya pada LAN, kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC. Memiliki
perlindungan terhadap derau yang tinggi, murah dan mampu mengirim data dengan
kecepatan standar(10Mbps-1000Mbps).
Ø Optical
media
Merupakan saluran transmisi yang
terbuat dari kaca atau plastik yang mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu
tempat ke tempat yang lain. Terdapat 2 jenis serat optik berdasarkan mode
transmisinya.
a)
Single mode = mengantarkan data berkapasitas 8.3
sampai 10 mikrometer. Memiliki 1 jenis transmisi berkecepatan tinggi untuk
mengantarkan data berkapasitas besar berjarak jauh. 50 kali lebih cepat dari
multi mode.
b)
Multi mode = diameter lebih besar, 50-100mikrometer.
Digunakan untuk mengatar data besar kecepatan tinggi untuk jarak menengah
2. Unguided
transmission media
Merupakan
transmisi media jaringan gelombang. Jenis-jenis dari unguided transmission
media
Ø Gelombang
mikro = gelombang radio yang beroperasi pada frekuensi tinggi(UHF,SHF dan EHF)
Ø Satelit =
menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lainnya.
Keuntungannya lebih murah daripada menggelar kabel ke seluruh benua.
Ø Gelombang
radio = gelombang transmisi yang digunakan untuk mengirim data atau suara.
Dapat mengirimkan gelombang dengan posisi sembarang dan memungkinkan dalam
keadaan bergerak.
Ø Infra merah
= digunakan untuk komunikasi jarak dekat dengan kecepatan 4Mbps. Contoh
penggunaannya bisa berupa remote control televisi. Kebal terhadap interferensi gelombang
radio
D. Terminologi
Komunikasi Data
Analog Transmission
|
Transmisi melalui suatu media dalam
bentuk sinyal yang kontinu (continuous signal).
|
Bandwidth
|
Rentang (range) frekuensi dimana
signal melewati suatu media. Semakin besar bandwidth, semakin banyak
informasi yang dapat melalui media tersebut.
|
Bandwidth juga digunakan untuk
menjelaskan kapasitas data yang dapat melalui suatu media jaringan.
|
Bit
|
Unit terkecil dalam sistem biner.
|
bps (bits per
second)
|
kecepatan dimana bit ditransmisikan.
|
Byte
|
kumpulan dari bit-bit ( 1 Byte = 8
bit)
|
Carrier Signal
|
sebuah siynal pada frekuensi tertentu
yang dapat dimodulasikan dengan sinyal lainnya.
|
CD (Carrier Detect)
|
Sinyal yang menandakan bahwa interface
dalam keadaan aktif. Bisa juga berarti sinyal pada interface modem yang
menandakan bahwa modem menerima dari modem pasangannya (remote modem).
|
Channel
|
Jalur untuk transmisi antara dua atau
lebih titik. Kadang disebut juga dengan: line, link atau circuit.
|
CIR (Committed
Information Rate)
|
Istilah dalam frame
relay yang menandakan besarnya trafik yang ditransmisikan ke end user.
|
Control Signal
|
Sinyal yang melalui suatu sistem
komunikasi ke sistem lainnya yang berfungsi sebagai mekanisme untuk
mengontrol sistem tersebut.
|
CTS (Clear To Send)
|
Sinyal kontrol yang menandakan bahwa
DCE siap menerima data dari DTE.
|
Data
|
Informasi dalam bentuk digital.
|
DCD (Data and
Carrier Detect)
|
lihat CD (Carrier Detect)
|
DCE (Data
Communication Equipment)
|
Perangkat yang berfungsi memulai,
menjalankan, dan mengakhiri koneksi transmisi data.
|
DCE menyediakan koneksi secara fisik
ke dalam jaringan, meneruskan trafik, dan menyediakan sinyal untuk
sinkronisasi antara DCE dengan DTE.
|
Contoh perangkat DCE adalah modem.
|
Digital
|
Sinyal yang tidak
kontinu, berbentuk biner (0 dan 1)
|
DSR (Data Set Ready)
|
Menandakan bahwa interface telah aktif
ketika DCE dalam keaadan hidup dan siap digunakan.
|
DSU (Data Service
Unit)
|
Perangkat yang secara interface
terhubung ke suatu circuit.
|
DTE (Data Terminal
Equipment)
|
Perangkat yang mengirim data ke DCE
dan/atau menerima data dari DCE.
|
Contoh perangkat DTE adalah printer.
|
DTR (Data Terminal
Ready)
|
Sinyal dari DTE ke DCE yang
memberitahukan bahwa DTE siap untuk mengirim atau menerima data.
|
Frame
|
Suatu kumpulan informasi/data yang
dikelompokkan dalam suatu urutan yang mempunyai panjang tertentu untuk
kemudian ditransmisikan.
|
Full Duplex
|
kemampuan untuk melakukan transmisi
data antara pengirim ke penerima dan sebaliknya dapat dilakukan secara
bersamaan dalam satu waktu.
|
Half Duplex
|
kemampuan untuk melakukan transmisi
data antara pengirim ke penerima dan sebaliknya tidak bisa bersamaan dalam
satu waktu.
|
Interface
|
koneksi antara dua perangkat atau
sistem.
|
Loopback
|
Sebuah cara diagnosa/test diman sinyal
yang ditransmisikan dikembalikan ke perangkat yang mengirimkannya setelah
melewati seluruh jarlur transmisi.
|
Modem
(modulator-demodulator)
|
Perangkat yang merubah sinyal digital
ke suatu bentuk lain untuk dapat transmisikan melalui suatu jarak yang jauh.
|
Modulation
|
Proses perubahan suatu sinyal agar
data dapat ditransmisikan.
|
Multiplexer
|
Perangkat yang dapat melewatkan dua
atau lebih sinyal untuk melewati suatu jalur transmisi.
|
Node
|
Titik yang mehubungkan ke suatu
jaringan
|
Packet
|
Sebuah kelompok/kumpulan data yang
ditransmisikan melalui jaringan.
|
Port
|
Fisik interface untuk suatu koneksi
pada DCE dan/atau DTE.
|
Protocol
|
Suatu kumpulan aturan agar komunikasi
data dapat dilakukan antara dua sistem.
|
Repeater
|
Perangkat yang berfungsi
menguatkan/mengembalikan/membentuk suatu sinyal yang mengalami distorsi
karena transmisi.
|
RTS (Request To Send)
|
Sebuah sinyal kontrol yang dikirim
dari DTE ke modem, yang memberitahukan modem bahwa DTE mempunyai data yang
akan dikirim.
|
Serial Transmission
|
Suatu transmisi dimana bit dikirim
secara berurutan satu per satu.
|
Simplex
|
kemampuan untuk melakukan transmisi
data antara pengirim dan penerima hanya bisa dilakukan satu arah.
|
Trunk
|
Sebuah jalur antara
dua titik. Biasanya sebuah trunk dapat menampung beberapa koneksi sekaligus
secara bersamaan.
|
E.
Mode Transmisi
1.
Simplex transmission dapat dianalogikan seperti jalan
satu arah dimana traffik hanya bergerak satu arah saja. Yang berarti data hanya
bergerak dari arah pengirim ke penerima saja.
2. Half-duplex transmission
dimana traffik hanya dapat berjalan ke salah satu arah pada satu waktu, tapi
tidak kedua-duanya disaat yang sama. Mode half-duplex membatasi transmisi data
karena setiap perangkat harus bergiliran menggunakan media kabel. Karena itu
data dapat dikirim dari A ke B, atau dari B ke A, tapi tidak pada saat yang
bersamaan.
3. Full-duplex
transmission seperti umumnya jalan raya dengan 2 jalur, masing-masing jalur
mengakomodasi traffik yang menuju arah saling berlawanan. Mode full-duplex
mengakomodasi transmisi dua arah secara simultan, yang berarti kedua kedua sisi
dapat mengirim dan menerima data pada saat yang sama.
F.
Metode Transmisi
Untuk melakukan pengiriman data atau transmisi data
dapat menggunakan beberapa metode pengiriman yang biasa diterapkan pada
komunikasi data seperti berikut ini :
1. Metode
Transmisi Paralel
Suatu pengiriman data disebut paralel, jika sekelompok bit data ditransmisikan
secara bersama-sama dan melewati beberapa jalur transmisi. Pada metode
pengiriman paralel, bit-bit yang membentuk karakter dikirimkan secara serempak
melewati sejumlah penghantar yang terpisah.Keuntungan dari transmisi parallel
adalah kecepatan. Tetapi, transmisi parallel membutuh sejumlah n jalur komunikasi
untuk mentrasnmisikan aliran data.
2. Metode
Transmisi Seria
Suatu pengiriman data disebut serial, jika bit-bit data ditransmisikan satu
demi satu melewati saluran yang sama.Keuntungan dari transmisi serial adalah
mengurangi biaya karena hanya memerlukan satu jalur transmisi.
3. Metode
Transmisi Sinkron dan Tak Sinkron
a. Metode
Transmisi Sinkron
Pada
transmisi sinkron, data dikirim dalam bentuk berkelompok (blok) dalam kecepatan
yang tetap tanpa bit awal dan bit akhir. Awalan blok (start block) dan
akhiran blok (stop block) diidentifikasikan dalam bentuk bytes dengan
susunan yang spesifik. Clock pada penerima dioperasikan secara kontinyu dan
dikunci agar sama dengan clock pada pengirim.
Keuntungan pada transmisi
data ini adalah dapat bekerja dengan baik pada laju pengiriman yang tinggi.
Kelemahannya adalah memerlukan biaya implementasi yang lebih
mahal
b. Metode
Transmisi Tak Sinkron
Jika pada
transmisi sinkron tidak memiliki bit awalan dan akhiran, maka transmisi tak
sinkron memiliki kedua bit tersebut. Pada transmisi ini, informasi akan
diuraikan menjadi karakter dan masing-masing karakter tersebut memiliki bit
yang diidentifikasikan sebagai awalan blok (start block) dan bit akhiran
blok (stop block).
Keuntungan pada
transmisi data ini adalah biaya lebih murah. Kelemahan metode transmisi
tak sinkron adalah laju transmisinya rendah, hal ini disebabkan
karena :
Ø Bahwa clock
yang beroperasi bebas hanya memenuhi syarat pada laju yang rendah.
Ø Adanya bit
awal dan bit akhir mengurangi efisiensi pengiriman bit sebesar 20 %
4. Metode
Transmisi Full Duplex dan Half Duplex
a. Full duplex
Suatu sistem
komunikasi dikatakan memiliki metode transmisi full duplex, jika pada
sistem komunikasi ini dapat mengirimkan data dalam dua arah pada waktu
yang sama. Contoh : Telepon
b. Half duplex
Dalam mode half-duplex
tiap piranti dapat mengirim dan menerima data, tapi tidak pada waktu yang sama.
Saat suatu piranti mengirim, piranti yang lain dapat menerima dan begitu pula
sebaliknya. Contoh : walkie talkie
0 komentar :
Posting Komentar